domainesia

DomaiNesia
Kanker testis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sel-sel testis tumbuh di luar kendali. Kanker testis adalah jenis kanker yang cukup langka. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria berusia 15 hingga 49 tahun.

Gejala yang akan di temukan
Munculnya kanker testis dapat dikenali dari gejala-gejala berikut:

1. Benjolan atau bengkak di salah satu testis. Ini adalah gejala yang paling umum. Benjolan dan pembengkakan biasanya disertai rasa sakit.

2. Nyeri akut dan nyeri pada testis dan skrotum. Skrotum juga terasa berat. Perasaan ini bisa datang dan pergi.

3. Akumulasi cairan terjadi di skrotum dan pasien akan merasa mudah lelah ketika sel-sel kanker tumbuh di testis.

Mungkin, sebagian dari kita masih awam mengenai kanker testis. Tetapi, untuk pria harus berhati-hati. Karena kanker ini cukup berbahaya. Tidak lah mudah ketika kanker ini nantinya sudah menjamur.




Kenali Penyebab nya!


Ini dia penyebab Kanker Testis (Germ Cell) :


  • Testis yang tidak turun (cryptorchidism). Testis terbentuk di perut dan biasanya turun ke skrotum setelah bayi lahir atau pada tahun pertama kehidupan. Dalam kasus anomali, testis tidak turun. Istilah medis untuk kondisi ini adalah testis yang tidak turun atau kriptorkismus.
  • Dia menderita kanker testis. Pria yang menderita kanker testis dianjurkan untuk melakukan lebih banyak tes setelah perawatan. Mereka memiliki risiko 12 kali lebih besar terkena kanker testis daripada orang normal, di bagian lain testis.
  • Riwayat kesehatan keluarga. Jika ada anggota keluarga, seperti ayah dan saudara laki-laki yang menderita kanker testis, maka kemungkinan seseorang mengalami kondisi ini juga akan meningkat.


  • Usia. Kanker testis lebih sering terjadi pada usia antara 15 dan 49 tahun. Sebagian besar kasus terjadi pada pria berusia 30 hingga 34 tahun. Meski begitu, jangan mengesampingkan bahwa kanker ini terjadi pada usia lain.
  • Tinggi Pria. Semakin tinggi tubuh pria, semakin besar kemungkinan terkena kanker testis. Hubungan antara tinggi badan dan risiko terkena kanker dimotivasi oleh faktor makanan yang dikonsumsi. Anak-anak dengan banyak tubuh dapat mengkonsumsi lebih banyak makanan berkalori tinggi selama masa kecil mereka. Ini berpotensi meningkatkan risiko kanker testis.
  • Pertumbuhan testis abnormal. Kondisi tertentu, seperti sindrom Klinefelter, dapat menyebabkan testis tidak berkembang secara normal. Ini akan meningkatkan risiko kanker testis.
  • HIV dan AIDS. Penyakit yang menyerang sistem kekebalan ini juga membuat pasien mudah terserang kanker testis.
  • Merokok. Orang yang merokok aktif dalam jangka waktu lama berisiko terkena kanker testis.

Pengobatan harus dilakukan segera mungkin. Bila sampai terlambat, semua nya akan usai secara cepat. Kanker akan mengrogoti tubuh dengan cepat. Jangan sampai terlambat! Segera periksa ke dokter agar penanganan lebih cepat dilakukan.
6 Pengobatan yang dapat dilakukan untuk Kanker Testis:

1. Terapi penggantian hormon testosteron. Pengangkatan kedua testis dapat menghentikan produksi hormon testosteron. Akibatnya, gairah seksual atau libido menurun dan menyebabkan seseorang mengalami kesulitan mempertahankan atau mencapai ereksi. Untuk mengatasinya, pasien akan menerima terapi penggantian hormon (terapi penggantian hormon) dalam bentuk testosteron sintetis. Terapi hormon ini dapat menyebabkan efek samping seperti kulit berminyak, jerawat, pembengkakan di dada (payudara) atau gangguan pola buang air kecil.

2. Operasi kelenjar getah bening. Kanker testis yang telah memasuki stadium lanjut dan telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya harus ditangani dengan prosedur ini.

3. Kemoterapi. Prosedur ini menggunakan obat antikanker untuk membunuh sel-sel yang ganas di dalam tubuh sehingga tidak berkembang atau muncul kembali. Namun, teknik perawatan ini juga dapat menyerang sel-sel sehat dan tubuh manusia yang normal. Pria yang menjalani kemoterapi tidak disarankan untuk hamil istri mereka karena obat kemoterapi dapat merusak sperma dan meningkatkan risiko memiliki anak dengan cacat lahir.

4. Terapi radiasi. Prosedur ini digunakan untuk menghancurkan sel kanker dengan menggunakan berkas radiasi berenergi tinggi. Teknik ini juga efektif dalam mengobati kanker seminoma testis dan mencegah kekambuhannya. Efek samping dari perawatan ini termasuk mual, diare, kelelahan, kemerahan pada kulit dan rasa sakit seperti terbakar sinar matahari.

5. Pengecekan Secara Berkala. Orang yang sembuh dari kanker harus tetap waspada karena kanker berpotensi muncul kembali. Biasanya, kanker muncul kembali dalam dua tahun pertama setelah perawatan selesai. Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan tes rutin untuk memantau agar kanker tidak muncul kembali. Tes dan ujian yang dimaksud adalah pemeriksaan fisik, tes darah, x-ray dan CT scan.

6. Orchidektomi. Ini adalah prosedur bedah untuk mengangkat seluruh testis untuk mencegah penyebaran kanker. Prosedur ini tidak akan mengganggu kehidupan seks atau kemampuan untuk memiliki anak, jika hanya satu testis yang menderita kanker. Jika kedua testis harus diangkat, pasien dapat menyimpan sperma untuk terus memiliki keturunan nanti

Post a Comment

Previous Post Next Post